Apapun yang Aku Takuti di Masa Depan, Aku Yakin Itu adalah Rencana Tuhan
Tentu waktu semakin berputar dan segala yang ada di dalam dunia ini terus berkembang. Pernahkah kamu berpikir apa yang ditakutkan di masa depan? Mungkin ada yang berpikir seperti aku ini, “Mungkinkah aku sukses? Dengan bagaimana aku meraihnya? Aku memiliki potensi namun ragu untuk melangkah”.
Ya, secara garis besar aku berpikir bagaimana caranya ketakutanku di masa depan bisa hilang. Semua kejadian, tentu dengan tanpa memberi tahu apa yang akan terjadi dengan diriku pada masa mendatang.
Tanpa kejelasan yang pasti semua orang dituntut dalam kerja kerasnya melakukan dan menghasilkan hal-hal terbaik. Namun tahukah kamu apa yang paling kutakuti di masa mendatang?
Rencanaku tak terwujud

Tentu saja semua orang mempunyai rencana kecil maupun rencana besar dalam hidup. Aku pun demikian, mulai dari yang terkecil contohnya adalah aku ingin memiliki sebuah kegiatan atau komunitas yang menjadi saranaku untuk berbagi dan terus belajar untuk berkembang.
Ada pun rencana contoh besarku adalah menerbitkan karya tulisku dalam sebuah buku, aku ingin menjadi seorang sarjana, kemudian mendapat pekerjaan yang layak.
Mungkin aku dengan berat hati jikalau salah satu tujuanku itu tak terwujud, dan harapanku hanyalah menjadi sebuah angan-angan belaka yang membumbung tinggi diangkasa tanpa sempat kuraih.
Aku harus tetap berjuang dan semangat untuk mencapai rencana yang sudah kubuat sendiri, tentu banyak sekali halangan yang menanti. Tetapi aku berpikir itu adalah pembenahan diriku untuk semakin hebat dan berpengalaman.
Aku tidak berguna bagi lingkunganku

Apa gunanya jika aku tak bisa memberikan kontribusiku untuk lingkungan? Aku hanyalah menjadi seorang pengangguran yang menambah beban keluarga bahkan. Tak sanggup jika aku merasakan hal yang seperti itu, mungkin jika aku putus asa maka jalannya adalah bunuh diri. Tidak, aku bukanlah orang yang seperti itu jalan pemikirannya.
Aku tak mau menambah dosaku yang hanya menambah beban seperti mengakhiri masalah dengan konyolnya. Sangat aku takutkan jikalau ilmu yang kupunya juga tak dapat kuaplikasikan di masyarakat karena kesalahanku di masa lalu yang membuang-buang waktu.
Walau aku takut akan seperti itu, tetap saja jawaban menyerah bukan satu-satunya cara untuk memberi yang bermanfaat kepada masyarakat.
Masih single

Masih belum mempunyai pasangan hidup yang dapat mendampingiku hingga akhir hayat adalah salah satu ketakutanku. Sepele, namun cukup berarti. Banyak di luar sana yang cantik secara fisik, namun aku sulit menemukan seseorang yang bisa menyatukan dunianya dengan duniaku ini.
Dalam lubuk hati ku, selain orang tua, jujur aku memerlukan seseorang yang kusebut sebagai kekasih yang bisa membimbing. Ya, tentu di balik seorang pria sukses terdapat seorang wanita yang mendukungnya.
Namun apabila aku belum sukses atau bahkan sudah sukses nanti, aku takut belum menemukan tambatan hatiku untuk berlabuh serta menjadi pendamping hidup. Walaupun pilihan banyak, dan aku menyadari bahwa akhirnya harus memilih dari sekian wanita yang ada.
Bukan derita hidupku yang tidak menemukan pasangan hidup suatu saat nanti, namun hanya karena para wanita di luar sana yang tidak menyadari apa kelebihanku yang sesungguhnya untuk mereka. Harus kuhadapi, dan meyakinkan bahwa ketakutan itu hanya sebagai motivasiku.
Sukses atau tidak

Sebuah keharusan dalam diriku untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupan ini, entah itu bisa dari prestasi atau pekerjaanku. Ketakutanku adalah bagaimana jika aku belum juga sukses sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
Namun aku harus menghadapi nya dengan percaya diri bahwa aku bisa mencapai kesuksesan yang aku impikan seperti orang-orang.
Yang menjadi persamaan tujuan kesuksesanku dengan orang-orang pada umumnya adalah kesuksesan dunia akhirat. Ya, itu yang sebenarnya. Dan pertanyaan dari sekarang sampai masa depan ini, harus aku jawab dengan tekad penuh dan kesungguhan dalam meraihnya.
Aku tidak menemukan tujuan hidup

Menjalani apa yang telah diperjuangkan dan beberapa sudah tercapai, sungguh aku mensyukurinya. Namun jika aku tak tahu untuk apa aku hidup dan apa gunanya aku melakukan semua ini, aku akan terus dihantui dengan pertanyaan macam itu.
Berhubungan dengan keimananku sebagai orang yang beragama, aku harus yakin bahwa hidupku untuk beribadah dan taat kepada-Nya, dengan menjalani perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Sungguh aku takut jika dalam perjalanan dunia ini kemudian tidak menemukan arah tujuan selanjutnya, dan keimananku luntur seiring dengan banyaknya hantaman cobaan yang mengguncang diri ku. Tentu aku harus menghadapi nya dengan penuh keyakinan bahwa Tuhan selalu menuntun ku ke arah yang di ridhai-Nya.
Semua ketakutan yang menghantuiku di masa depan harus aku jawab, apapun yang akan terjadi aku yakin itu semua adalah rencana Tuhan menunjukan jalan untukku meraih kesuksesan dan menjawab semua pertanyaan terbesarku. Aku harap bisa menjawabnya dengan jawaban yang terbaik dan dibuktikan oleh hasil yang nyata. Semoga.
Comments
Post a Comment