Cara Menaklukan Kamu - Puisi

Hai kamu, apakah mendengar?
Kurasa tidak
Hai kamu, apakah melihat?
Kurasa tidak juga
Hai kamu, apakah peduli?
Kurasa itu tidak akan terjadi, mustahil

Setiap detik Ku bertambah cepat tiap kali bertemu kamu
Ku lihat kamu berdiri disana, sambil membaca buku
Wajah yang kemayu nan sejuk dipandang
Tatapan menunduk sembari fokus membaca
Rambut sebahu itu beterbangan tiap angin berhembus
Bahasa tubuh dari tangan yang anggun
Tumit kaki kiri yang sedikit naik menyender pada dinding
Dan kulit kuning langsat yang memancar saat sinar datang

Ya, aku masih memandangnya
Kedipan mataku yang melambat saat memandangnya
Nafsu ini tidaklah jahat
Hanya saja perasaan ini yang penasaran
Siapa kah dirimu?

Para lelaki ingin tahu siapa kamu
Mereka mendekat satu persatu dengan santunnya
Menyela waktu saat membaca buku
Berbeda dengan Ku, yang hanya melihat dari jauh

Tatkala para lelaki itu kian akrab
Hingga kamu menutup buku untuk bercakap-cakap
Sikap yang ramah itu, senyum lebar nan manis
Gigi putih nan rapih, kilaunya yang indah

Aku dari jauh hanya terbayang
Mungkinkah aku juga dapat seperti itu?
Mendapat senyuman anggun, lekukan mata indah
Tanda bahwa kita bisa dekat
Atau bahkan menjadi lebih dari sekedar dekat?

Seseorang yang bijak pernah berkata pada Ku
Jika kamu ingin dekat, maka dekatilah
Tiada yang akan tercapai jika engkau diam saja
Dan tiada hasil yang dapat kau banggakan dari itu

Oh mungkin itu cara menaklukan kamu
Kenal dengan baik, tanpa maksud lebih
Jika ingin mendapatkan hasil lebih

Hai kamu.. Apakah dengar?
Aku rasa iya
Hai kamu.. Apakah melihat?
Aku rasa iya juga
Hai kamu.. Apakah peduli?
Ku rasa sangat peduli, tentu..

Kamu itu spesial
Karena kita ingin saling kenal
Dan kamu mulai melirik Ku
Karena kau lihat aku yang nampak tak ragu

Comments

Popular Posts